LAYANAN TRANSPORTASI HAJI – Transportasi haji merupakan salah satu bagian dari pelayanan dalam pelaksanaan haji agar ibadah haji dapat terlaksana dengan baik pada tiap tahunnya. Memberikan peningkatan dalam pelayanan transportasi juga menjadi prioritas utama meski pada saat penyelenggaraan haji di tahun 2017, jenis pelayanan transportasi tersebut telah memperolah indeks tertinggi dalam kepuasan jamaah haji Indonesia. Seperti biasanya, selama jamah berada di Arab Saudi, mereka pastinya akan mendapatkan layanan transportasi antarkota perhajian, transportasi shalawat dan transportasi mansyair saat mencapai puncak haji, Arafah, Muzdalifah dan Mina.
Mengenai layanan transportasi haji, dalam hal ini untuk meningkatkan kualitas ibadah yang akan dijalani oleh jamaah haji Indonesia selama berada di Arab Saudi dan berlangsungnya ibadah haji. Sehingga dapat memberikan suatu kenyamanan dalam melaksanakan ibadah.
Menurut dari Direktur Layanan Haji Luar Negeri yakni Sri Ilham Lubis, bahwa peningkatan pelayanan yang paling utama pada musim haji salah satunya adalah layanan transportasi haji antar kota perhajian. “Untuk dapat memberikan suatu kenyamanan kepada jamaah, kita akan terus meningkatkan kualitas armada bus pada musim haji di tiap tahunnya, terutama pada layanan transportasi antar kota perhajian,” ujarnya.
Sri Ilham menambahkan, bahwa dalam layanan transportasi antarkota dapat meliputi rute bandara Madinah menuju ke hotel, Madinah ke Makkah, maupun Makkah ke Bandara atau Makkah ke Madinah dan Madinah ke Bandara Madinah. Oleh sebab itu, tanpa adanya transportasi tersebut tidak dapat terlaksananya ibadah dengan lancar.
“Layanan transportasi haji antarkota ini nantinya akan menggunakan armada dengan usia produksi yang paling lamanya itu tahun 2013,” katanya.
Di mana armada ini nantinya dipastikan akan jauh lebih baik dan bagus dari yang sebelumnya, 2017. Karena pada saat itu, menggunakan transportasi haji yang diproduksi maksimal tahun 2009. Namun, khusus untuk layanan transportasi Armina tetap menjadi tanggung jawab dari Pemerintah Arab Saudi.
Sementara itu, untuk layanan transportasi bus shalawat akan tetap beroperasi bagaimana biasanya selama 24 jam untuk mengantar para jamaah dari hotel ke Masjidil Haram, pergi dan pulang, akan diberikan kepada jamaah haji Indonesia yang menempati pemondokan pada wilayah dengan jarak lebih dari 1.500 meter dari Masjidil Haram.
“Untuk layanan transportasi shalawat akan beroperasi selama 24 jam. Di mana layanan transportasi shalawat ini menggunakan armada dengan jenis citybus dengan usia produksi paling tua tahun 2013,” paparnya.
Seperti yang telah diketahui, bahwa Badan Pusat Statistik (BPS) telah mencatat Indeks Kepuasan Jamaah Haji Indonesia (IKJHI) pada atahun 2017 lalu, yang tergolong memuaskan. Berdasarkan dari jenis pelayanannya itu, indeks yang paling tinggi dicapai pada jenis pelayanan transportasi bus antar kota yang mencapai hingga 88,23 persen.
Pada layanan ini didukung oleh tampilan fisik bus yang naik hingga 4,06 pon, kebersihan dan kerapihan bus naik mencapi 3,92 poin dan kelengkapan faslitas dalam bus yang meliputi kursi, pendingin udara dan kelengkapan fasilitas lainnya yang naik mencapai 3,37 poin.
0 Comments
Posting Komentar