Travel Umrah Abal-abal – Kantor wilayah Kementerian Agama Provinsi Papua Barat menghimbau kepada masyarakat umat Muslim di daerah tersebut agar menghindari biro travel keberangkatan haji dan umrah abal-abal. Kini sudah banyak kasus kegagalan calon jamaah umrah ke Tanah suci, contoh kasus Fisrt Travel yang hingga kini masih menyisakan masalah. Belum menemukan jalan keluar atau solusi bagi sekitar 35.000 jamaah yang telah gagal berangkat ke Tanah Haram. Travel tersebut menawarkan harga yang super murah, sudah tentu jamaah tertarik untuk mendaftar ke travel tersebut.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Papua Barat yakni Urbanus Rahangmetan mengatakan, bahwa sudah seharusnya kita menghindari aksi calo, travel umrah abal-abal sudah menyebar dimana-mana, jadi jangan pilih travel sembarangan sebab pada akhirnya kita tidak akan jadi berangkat.
Lanjut dia, khususnya di Papua Barat sudah banyak terdapat perusahaan travel resmi yang telah mengantongi izin Kementerian Agama. Warga diminta agar tidak tergiur dengan dengan biaya murah yang ditawarkan oleh travel umrah abal-abal yang tidak bertanggung jawab. Memilih jasa travel yang belum mengantongi izin Kementerian Agama akan sangat berisiko tinggi. Hal ini dusah banyak terjadi di wilayah Papua Barat dan bahkan sudah dimana-mana.
“Jadi, apabila masih ada calon jamaah umrah yang melakukan pendaftaran di travel yang tidak resmi, kemudian suatu saat terjadi masalah maka itu sudah bukan menjadi tanggungjawab Kementerian Agama,” paparnya.
Urbanus menuturkan, bahwa pada tahun 2015 lalu, telah terjadi kasus di Kaimana. Banyak para calon haji yang pada akhirnya mereka batal berangkat disebabkan pihak dari travel tidak melaporkan peserta calon haji di Kementerian Agama. Meskipun demikian, untuk sejauh ini, belum ada masyarakat yang datang untuk melaporkan diri ke Kantor Wilayah Kementerian Agama untuk memproses kasus tersebut lebih lanjut. “Kami telah memberikan perintah Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kaimama untuk menyelesaikan persoalan tersebut,” jelasnya.
Kementerian Agama, katanya, akan lebih memperketat lagi dalam pengawasan terhadap seluruh biro travel di Papua Barat. Selain itu, ia juga meminta kepada masyarakat untuk menyampaikan laporan jika memang menemukan perusahaan travel yang mencurigakan. “Sederhananya, saat akan memilih travel pastikan lebih dulu biro travel ini mengantongi izin atau tidak. Jangan langsung mendaftar begitu saja dan menyerahkan uang,” ujarnya.
Masyarakat harus cerdas dalam memilih travel umrah yang memang harus dipercaya dan mana travel yang abal-abal sehingga tidak patut untuk dipercayai. Belajarlah dari banyak kasus kegagalan berangkat ke Tanah suci.
1.Harga miring
Belajar dari kasus Fisrt Travel yang pemberitaannya sudah umum dan tersiar dimana-mana. Harga paket umrah yang diberikan sangat murah dibandingkan tour and travel yang lainnya. Hal yang paling mencolok untuk melihat kredibilitas perusahaan penyelenggara umrah. Dari harga rata-rata pada umumnya itu sekitar Rp 20 juta rupiah, First Travel menawarkan biaya umrah yang sangat murah hanya Rp 14 juta per orang. Untuk saat ini saja, biaya yang paling murah dari sejumlah situs penyelenggara umrah adalah sebesar Rp 17-18 juta.
Jadi, jika Anda menemukan penyelenggara umrah yang menawarkan berbagai paket umrah dengan biaya yang sangat miring, seperti yang telah dilakukan oleh Fisrt Travel, seharusnya Anda tidak lantas percaya begitu saja dengannya. Anda patut curiga dengan kredilitas penyelenggara umrah tersebut.
2.Mentransfer uang ke rekening pribadi
Banyak kerugian yang dialami oleh jamaah umrah sebab salah urus dalam hal keuangan. Salah satu tandanya itu ialah nasabah diminta untuk mentransfer ke rekening pribadi para agen marketing atau pemasar. Seharusnya, nasabah mengirim dana sebagai tanda jadi ke rekening perusahaan travel tersebut, sebagai bukti sah pembayaran. Jika dikirim ke rekening pribadi, kemungkinan besar dana tersebut tidak akan diteruskan ke perusahaan travel, namun digunakan untuk kepentingan pribadinya.
3.Tidak Transparan
Manajemen perusahaan penyelenggara umrah yang yang dapat dikatakan baik itu ialah manajemen yang transparan dan terbuka kepada seluruh jamaah. Terutama terbuka dalam hal pengelolaan fasilitas dan keuangan bagi jamaah. Semakin detail dan jelas, akan terus meningkatkan kepercayaan jamaah. Salin itu, sejauh mana perusahaan tersebut memberikan bukti-bukti legal mengenai tentang perusahaan.
Seperti surat keanggotaan perusahaan dalam asosiasi umrah, surat izin pendirian perusahaan, hingga ke surat perpajakan. Jika ada bukti prestasi yang pernah didapatkan perusahaan, sudah tentu akan semakin baik. Begitupun sebaliknya, Anda boleh meragukan kredibilitas perusahaan yang tidak mau memberikan berbagai surat izin perusahaan kepada calon jamaah.
4.Usia baru seumur jagung
Kebanyakan kasus kegagalan dalam memberangkatkan jamaah ke Tanah suci oleh perusahaan travel yang baru berdiri satu atau dua tahun terakhir. Namun, tidak semua perusahaan penyelenggara umrah yang baru seumur jagung itu buruk. Sepanjang perusahaan penyelenggara umrah tersebut memiliki jaringan atau keberadaannya diakui oleh asosiasi penyelenggara umrah.
Di sisi lain justru sebaliknya, tidak semua perusahaan penyelenggara umrah yang telah lama berdiri itu benar-benar dapat dipercaya. Alangkah baiknya, Anda melihat terlebih dulu bagaimana pertumbuhan peserta umrah di perusahaan tersebut atau perkembangan usaha perusahaan secara keseluruhannya. Jika semakin banyak jamaah yang berangkat ke Tanah suci, setiap perusahaan tersebut pastinya dapat dipandang cukup dipercaya oleh masyarakat.
Begitulah, salah satu cara agar nasabah dapat mengenali perusahaan penyelenggara umrah yang baik. Jangan sampai terjadi, dana yang telah ditabung sekian lama, harus raib begitu saja akibat dari ketidak hati-hatian Anda sendiri, hanya karena tergiur oleh iming-iming harga paket yang super murah dibandingkan travel-travel pada umumnya. kunjungi travel umroh resmi depag >> travel umroh akhir ramadhan | travel umroh akhir ramadhan 2018
0 Comments
Posting Komentar