Penyataan resmi, Ada sebanyak dua jamaah haji asal Indonesia yang hingga kini belum juga ditemukan keberadaannya, hingga pada pencarian terakhir pada Kamis, 5 Oktober 2017. Kementerian Agama (Kemenag) pun akan segera membuat pernyataan resmi. Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Agama yakni Mastuki memaparkan, bahwa telah melakukan pencarian terakhir pada hari Kamis kemarin dua jamaah haji Indonesia yang hilang itu tidak juga ditemukan, maka Kemenag akan membuat pernyataan yang diketahui oleh otoritas Saudi juga, bahwa nama yang bersangkutan dinyatakan hilang.
Dalam pernyataan resmi itu, Kemenag akan memberikan pernyataan bahwa dua jamah haji tidak ada keterangan karena keduanya benar-benar tidak ditemukan dalam kondisi apapun seperti tersesat, sakit, atau meninggal sekalipun. “Pada pencarian terakhir kemarin belum ada bukti-bukti di rumah sakit dan semua lokasi yang sudah bersama-sama otoritas Saudi melakukan pengecekkan ke lapangan, juga tidak ada, hingga pencarian di stop pada 5 Oktober. Petugas Kemenag yang ada di Saudi juga akan membuat pernyataan resmi,” Jelasnya.
Dua jamaah haji Indonesia belum juga ditemukan, Petugas Kemenag di Saudi akan buat pernyataan resmi. Dimana data jamaah yang hilang tersebut, pertama bernama Atim Arta Ota usia 62 tahun, asal Bogor, Jawa Barat. Dia belum diketahui keberadaannya sudah sejak 15 Agustus 2017. Atim hilang pada saat beribadah di Masjidil Haram, dia terpisah dengan rombongannya, kelompok terbang (kloter) embarkasi 56 Jakarta-Bekasi (JKS 56).
Sedangkan jamaah hilang yang keduanya bernama Hadi Sukma Adsani, usia 73 tahun. Ia berasal dari Kabupaten Tulang Bawang, Lampung. Keberadaannya hingga kini belum juga ditemukan sejak 2 September 2017. Pada saat itu, jamaah kloter 37 embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG 37) ini diketahui diketahui keberadaannya ketika sedang mabit (bermalam) di Mina untuk melempar jumrah.
Jamaah yang hilang sudah hampir terjadi pada setiap tahunnya. Musim haji tahun ini, ada tiga jamaah yang hilang, satu diantaranya telah ditemukan dalam keadaan sudah meninggal setelah tiga hari dinyatakan hilang sedangkan sisanya tidak ada keterangan sama sekali.
“Operasional haji 2017 sudah berakhir, maka kami akan memberikan penjelasan. Kami akan membuat pernyataan resmi,” katanya.
Mastuki juga menegaskan kepada pemerintah bekerja sama dengan pemerintah Arab Saudi untuk menindaklanjuti nasib dua jamaah yang hilang tersebut. bahkan, pencarian untuk jamaah hilang pada tahun ini lebih massif dan luas sebarannya yang ikut melibatkan polisi dan tim SAR Saudi serta TNI/Polri. Pastikan Anda segera mendaftar umroh akhir tahun d umroh akhir tahun 2020
0 Comments
Posting Komentar