Suri tauladan yang baik, Para rasulullah memiliki kelebihan dan derajat tertentu. Bahkan, diantara mereka ada yang Allah lebihkan dan diangkat derajatnya dari sebagian lainnya itu yakni Nabi Ibrahim, misalnya. Allah telah mengangkat derajat Nabi Ibrahim sekaligus menjadi suri teladan yang baik (uswatun hasanah) bagi umat manusia.
Dalam Al-qur’an menegaskan, "Sesungguhnya telah ada suri teladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengannya." (QS al-Mumtahanah:4). Oleh sebab itu, keniscayaan bagi kita untuk mempelajari dan meneladani Nabi Ibrahim. Pertama adalah, menjaga dan menguatkan kesucian aqidah. Inilah yang merupakan perkara pokok dalam beragama, yang juga sebagai pintu keselamatan serta kebahagiaan.
Saat itu Nabi Ibrahim datang kepada Tuhannya dengan jiwa yang suci mengandung makna yang mendalam. Nabi Ibrahim menyerahkan diri, berpasrah kepada Allah atas jiwa dan raganya hanya kepada Allah, bersedia melaksanakan apa saja yang sudah menjadi perintah Allah dengan penuh kesadaran dan ketulusan. Sehingga Nabi Ibrahim merupakan suri tauladan yang baik.
Dengan kata lain, dirinya menolak segala sesembahan kepada selain-Nya dan mencegah apa pun bentuk kemusyrikan. Kedua, sabar dalam segala hal, terutama sabar dalam menunaikan amal ibadah. Karena sifat inilah keduanya dapat melaksanakan ujian berat, yakni berupa ritual penyembelihan. Seharusnya ini melekat pada diri setiap Mukmin. Lebih-lebih bagi saudara-saudara kita yang sedang menunaikan ritual ibadah haji, mutlak menjaga sifat ini.
Ketiga, meyakini kekuatan do'a. Al-qur'an telah mengabadikan doa-doa yang dimunajatkan oleh para nabi dan rasul, termasuk doa Nabi Ibrahim. Hal ini memberi pesan tentang pentingnya berdoa dalam setiap kebutuhan dan kesulitan yang dialami.
Oleh karena itu, tidak dibenarkan bagi kita melalaikan dan menyia-nyiakan amalan doa ini, apalagi bagi yang berkesempatan untuk berdoa di tempat-tempat dan waktu yang mustajab. Keempat, spirit membina keluarga ideal. Keluarga Nabi Ibrahim telah memberi teladan yang baik dalam membina keluarga harmonis dan rukun. Misalnya, kesetiaan Ibrahim dan kedua istrinya, Sarah dan Siti Hajar.
Kelima, melahirkan generasi yang baik. Kesungguhan Nabi Ibrahim ketika memohon supaya dianugerahi keturunan yang saleh menjadi isyarat pentingnya orang tua mewujudkan tujuan mulia itu. Maka itu, poin utama yang wajib diteladani ibu bapak adalah mewariskan akidah lurus dan akhlak terpuji kepada anak-anaknya. Selain membekali pendidikan secara maksimal, orang tua juga dituntut agar selalu berdoa untuk kesalehan dan kebaikan anaknya. artikel lain topik paket umroh [ paket umroh 2018 ] paket umroh 2019
Keenam, ikut andil membangun tata peradaban yang maju dan mencerahkan. Nilai-nilai yang diterangkan di atas menjadi perjuangan Nabi Ibrahim dalam membangun peradaban berbasis tauhid dan syariah yang agung. Demikian pula Ka'bah yang dibangun Ibrahim dan Ismail, dan tujuannya agar Makkah menjadi negeri aman dan makmur adalah bukti besarnya peranan Nabi Ibrahim dalam mewujudkan peradaban luhur, maju, dan mencerahkan.
0 Comments
Posting Komentar