Jamaah Cardiovasculaar Diases, Tingginya angka jamaah haji yang wafat akibat serangan jantung yang menyerang, cukup membuat khawatir para tim kesehatan haji Indonesia di Tanah Suci. Oleh sebab itu, Kabid Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi yakni Etik Retno Wiyati mengimbau kepada jamaah haji agar membawa obat-obatan yang sudah biasa dikonsumsi sesuai dengan jumlah dan dosis yang cukup selama 40 hari.
Imbauan tersebut disampaikan khusus bagi jamaah Cardiovasculaar Diseases atau jantung yang telah melakukan pemeriksaan pada tahap satu atau sesuai keterangan kesehatan yang telah tercantum pada buku kesehatan haji. Wajib membawa obat-obatan sendiri, lanjut Etik, karena dengan begitu akan memudahkan jamaah untuk mengkonsumsinya. Sebab, obat-obatan di Arab Saudi belum tentu serupa atau cocok bagi si pasien yang menderita jantung.
Menurut penjelasan Etik, bahwa ibadah haji merupakan ibadah fisik yang menuntut kondisi tubuh yang sehat dan bugar. Oleh sebab itu, para jamaah Cardiovasculaar Diseases agar lebih aktif melakukan kontak medis dengan tenaga medis kesehatan minimal dua kali sehari.
Dengan tujuan agar dapat mendeteksi dini, Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) akan melihat manifest kesehatan jamaah haji untuk melakukan imbauan kondisi kesehatan. Selain itu, TKHI juga akan berkoordinasi dengan pembimbing ibadah terkait dengan prosesi ibadah pasien Cardiovasculaar Diseases.
Etik mengingatkan, agar jamaah haji tidak memaksakan diri dalam mengejar ibadah sunnah dengan pergi ke Masjidil Haram setiap hari. Menurutnya, mereka harus fokus kepada ibadah yang wajib saja. “Ini yang wajib kita berikan pemahaman dan pengertian kepada jamaah,” terangnya.
Etik kembali menambahkan, bahwa cuaca panas sangat berpengaruh sekali dengan kondisi kesehatan jamaah. Karena dapat memicu kondisi seseorang dengan mudah akan mengalami dehidrasi kapan saja sehingga dapat memicu riwayat kesehatan yang sudah ada dari Tanah Air sebelumnya. baca juga umroh desember .. umroh desember 2018
“Dari Tim KKHI siaga. Bila terdapat redektesi gangguan tersebut, maka segera mungkin akan dilakukan tindakan dan merujuk ke KKHI atau ke Rumah Sakita Arab Saudi (RSAS),” paparnya.
0 Comments
Posting Komentar