Pembekalan untuk calhaj, Guna untuk memperlancar pelaksanaan dan prosesi haji di tanah suci Makkah, ada sebanyak 180 calon haji di Kutai Timur diberikan pembekalan atau manasik. Langkah ini dilakukan dengan maksud, agar calon haji (calhaj) tersebut mampu untuk menunaikan ibadah selama di Makkah dengan baik dan khusu'. Selain itu, dengan adanya pembekalan tidak lagi calhaj yang merasa bingung pada saat tiba di tanah suci, mereka akan mengetahui apa saja yang harus mereka lakukan.
Menurut dari penjelasan Kepala Kemenag Kutim yakni Ambotang, tujuan untuk dilaksanakannya manasik atau pembekalan untuk calhaj ini guna meningkatkan pengetahuan para calhaj yang masih minim sekali pengetahuannya tentang prosesi haji. Dalam hukum haji dan tata cara haji, berikut akan mendapatkan gambaran terkait dengan situasi yang ada di tanah suci terkini.
"Dalam manasik haji ada informasi mengenai tentang tata cara menjaga kesehatan dan keselamatan, lalu ada juga yang menggambarkan situasi serta keadaan yang mungkin saja terjadi baik di dalam perjalanan maupun di tanah suci. Melatih apa saja yang harus dilakukan selama ibadah haji berlangsung, oleh sebab itu, diberikan pembekalan untuk calhaj," terang Ambotang.
Dari pihaknya menginginkan, selama dalam pelaksanaan haji di tanah suci, semuanya akan berjalan dengan lancar dan dalam kondisi yang sehat wal a’fiat. Sehingga seusai menjalankan seluruh prosesi dan rukun ibadah haji, dapat kembali lagi ke tanah air dalam keadaan selamat, sehat dan dapat bertemu kembali dengan keluarga.
Pembekalan yang diberikan khusus untuk calhaj itu dibuka secara resmi oleh Bupati Kutim yakni Ismunandar belum lama ini. Turut dihadiri oleh Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kutim Ambotang, Kepala Bidang (Kabid) Haji Abdul Kholik, Kepala Seksi (Kasi) Pelayanan Haji dan Umrah H Sofyan, beberapa pejabat dari perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan tutur dihadiri oleh seluruh calhaj dalam acara pembukaan pembekalan (manasik) tersebut.
Bupati Ismunandar memohon kepada calhaj agar mengikuti pembekalan (manasik) yang diberikan dengan sungguh-sungguh. Sehingga ketika sudah tiba di tanah suci (Arab Saudi/Mekkah dan Madinah) tidak mengalami kesulitan seperti pengalaman yang sudah dialami oleh peserta haji pada sebelumnya. Yang mengalami tersesat saat disana atau melakukan kesalahan dalam ibadah yang tidak sesuai dengan tuntunan haji dan hal lainnya.
"Manfaatkan kesempatan yang telah diberikan, Sebab kuota haji ini sangat terbatas sehingga tidak semua orang dapat berangkat, Oleh karena itu jangan sia-siakan peluang emas itu dalam melaksanakan ibadah di sana. Ikuti manasik haji secara seksama dan sungguh-sungguh, jangan sampai malu bertanya kepada petugas pendamping jika tidak ada yang diketahui," terang Ismu.
Ismu selain sebagai bupati Kutim, ia juga sudah menyandang status haji ini juga berpesan agar calhaj Kutim sesampainya di tanah suci (Makkah/Madinah) bisa menyibukkan diri dengan beribadah. Selalu menjaga kesehatan dan tetap menggunakan atribut atau kelengkapan yang telah diberikan oleh Kemenag, terutama pada saat bepergian. Hal itu dilakukan dengan tujuan agar memudahkan koordinasi antara petugas haji Indonesia dengan aparat setempat, jika terjadi sesuatu disana.
"Selain itu, Jangan lupa untuk kenakan id card saat bepergian, berbagai godaan di sana juga ada seperti ingin berbelanja tetapi usahakan kita tidak lupa untuk lebih giat melakukan ibadah disana, bukan utk hal lain. Jika nanti sudah berada di Arafah saya berharap sekali bapak ibu atau para jamaah haji juga mendoakan Kutim agar sejahtera," ucapnya.
Untuk jumlah calhaj Kutim ada sebanyak 180 orang, yang terdiri dari jamaah laki-laki sebanyak 72 orang dan jamaah wanita yakni 108 orang. Manasik haji untuk tahun ini dilaksanakan selama tiga hari di masjid Agung, kompleks kawasan Bukit Pelangi.
0 Comments
Posting Komentar