Adanya pemutusan hubungan, Pemutusan hubungan yang terjadi antara Arab Saudi-Qatar ternyata berimbas pada Pengusaha Penyelenggaraan Ibadah Umrah (PPIU) atau travel. Hal ini terjadi karena banyak diantara mereka yang travelnya menggunakan jasa penerbengan Qatar Air ketika memberangkatkan dan memulangkan jamaahnya ke tanah suci.
''Bagi Penyelenggara Ibadah Umrah dan haji khusus sangat berharap dengan adanya pemutusan hubungan antara keduanya agar Kemenhub dan Kemenag ikut serta dalam menjembatani masalah jamaah umrah yang menggunakan Qatar Air, terutama jamaah yang akan pulang dari Jeddah dan Madinah dengan via Doha, Qatar. Mulai kemarin memang tak ada lagi penerbangan ke Arab Saudi yang menggunakan maskapai itu. Adanya kenyataan yang seperti ini jelas membuat kami menjadi resah,'' kata Wakil Ketua Himpuh, Muharom Ahmad.
Muharom menjelaskan bahwa selama ini memang banyak diantara penyelenggara umrah dan haji khusus yang menggunakan jasa Qatar Air. Dengan alasan, bahwa maskapai ini banyak yang pilih karena harganya yang relatif lebih murah dan kualitas pelayanan kepada penumpangnya bisa dibilang lumayan. Selama ini perjalanan jamaah ke Qatar berjalan dengan lancar dan hubungan para penyelenggara umrah dengan maskapai tersebut telah terjalin dengan baik. Lalu bagaimana untuk dapat menangani adanya pemutusan hubungan tersebut?
''Setidaknya dalam sehari masih bisa untuk melakukan tiga penerbangan ke tanah suci yakni Jakarta - Doha -Jeddah (Madinah) ataupun sebaliknya Jeddah (Madinah) - Doha - Jakarta dengan Qatar Air. Penerbangan yang digunakan dengan menggunakan jenis pesawat Boeing 777 dengan versi yang baru. Kami selama ini merasa puas dengan menggunakan jasa penerbangan itu,'' paparnya.
Akibat ketiadaan penerbangan tersebut, sambung Muharom, maka para penyelenggara umrah dan haji khusus harus segera mungkin untuk mencari maskapai penerbangan lain. Imbas yang paling fakta yang akan segera terjadi maka untuk paket harga umrah dan haji khusus bisa sedikit dilakukan perubahan. Ini disebabkan oleh harga tiket Qatar Air yang sedikit lebih murah sudah tidak ada lagi.
''Jadi dengan adanya tiga kali penerbangan yang satu kali tripnya mengangkut sebanyak 390 orang, maka setidaknya hampir ada 1.200 orang jamaah umrah dari Indonesia berangkat dengan menggunakan maskapai tersebut. Nah, dengan kondisi yang saat ini seperti itu kami harus mencari maskapai penerbangan yang lain. Maka selain harga paket umrah/haji plus yang terjadi perubahan, untuk jadwal keberangkatan dan kepulangan dari tanah suci juga bisa berubah. Kami sangat berharap agar pemerintah dapat memberikan dukungan penuh sebab banyak juga diantara kami yang sudah melakukan pembayaran tiket perjalanan,'' tegas Muharom.
0 Comments
Posting Komentar