Fasilitas dan penambahan kuota haji, Umat Muslim di seluruh dunia sangat menyambut baik dengan adanya normalisasi dan penambahan kuota haji 2017 bagi jamaah Indonesia. Setidaknya sudah mengurangi jumlah antrian yang terlalu panjang dan waktu yang cukup lama. Mereka juga berharap kabar baik tersebut memiliki dampak positif atas penambahan kuota haji khusus.
Namun, ada juga hal lain yang bahkan lebih penting dari penambahan kuota yaitu mengenai kesiapan fasilitas untuk menyambut jumlah jamaah yang bertambah banyak di tahun 2017 ini. Pasalnya, Pemerintah Arab Saudi menormalisasikan kuota haji di setiap negara. Sehingga untuk pengurusan fasilitas dan penambahan kuota haji harus seimbang.
"Tentu, dengan jumlah jamaah yang semakin banyak dari tahun lalu fasilitas juga harus siap dengan pengembalian kuota. Singkatnya fasilitas dan penambahan kuota haji harus seimbang. Jangan sampai dengan mengambil kuota sebanyak-banyaknya tapi dalam pemberian fasilitas tidak matang, fasilitas juga harus disiapkan dengan secara matang dan baik, dengan begitu dalam pelaksanaan ibadah haji 2017 ini akan terlaksana dengan baik sesuai dengan yang diharapkan," ungkap Direktur Operasional Maktour Mohammad Rocky Masyhur.
Setiap tahun, biro jasa haji dan umrah selalu melakukan upaya dalam meningkatkan layanan haji plusnya. Dikatakan oleh Rocky, tiap perusahaan setiap tahun meningkatkan kualitas layanan bagi jamaah. bahkan sudah melengkapi jamaahnya dengan menggunakan gelang pendeteksi lokasi.
Namun, menurut dia, dalam penggunaan gelang tersebut akan lebih bermanfaat bagi jamaah haji reguler untuk mengingat lokasi mereka yang dibagi dalam beberapa kelompok. Sedangkan untuk haji plus biasanya berada di satu hotel. "Sudah berjalan setahun, sangat bagus, mudah dikontrol. Kalau ada sesuatu hal yang terjadi, bisa langsung ditangani," paparnya.
Di sisi lain, tutur dia, jamaah haji memiliki latar belakang pendidikan dan usia yang berbeda. Oleh karena itu, sebagian jamaah mudah menerima materi haji yang diberikan pada saat melakukan pelatihan manasik haji, namun ada juga sebagian lagi sedikit kesulitan lantaran faktor usia dan pendidikan.
Sebab itu, Rocky menyarankan agar sesampainya di Tanah Suci, jamaah sebaiknya melakukan kembali manasik haji. Travel hendaknya menanyakan kepada jamaahnya masing-masing, apakah materi yang diberikan sudah cukup atau ingin diulangi lagi. "Harus kontinyu, mungkin ada yang belum lancar, namun dengan catatan harus memperhatikan kondisi fisik jamaah," kata dia.
Rocky juga berharap, penyelenggaraan haji dan umrah Indonesia dari tahun ke tahun menjadi lebih baik lagi dari segi pemondokan, katering, dan transportasi. Pemerintah juga harus lebih memperhatikan berbagai kekurangan haji pada tahun lalu untuk sebagai pengalaman untuk jadi pembelajaran sehingga pelaksanaan haji tahun ini dan tahun-tahun ke depan bisa lebih baik lagi.
0 Comments
Posting Komentar